Mengenal Ikan Kebogerang, Ikan Native Pulau Jawa Dan Sumatera

Informasi tentang ikan kebogerang ikan native pulau jawa dan sumatera

Mengenal Ikan Kebogerang, Ikan Native Pulau Jawa Dan Sumatera

Ikan Kebogerang, ketika mendengar nama ikan ini pastinya sebagian orang akan merasa asing. Disamping penamaannya yang cukup unik entah bagaimana asal usulnya, ikan ini juga di sebagian daerah sudah sangat sulit di temukan.

Hanya di beberapa aliran sungai saja yang dilaporkan ikan ini sering kali di dapatkan oleh para pemancing liar. Bagi Penulis sendiri di umur sekarang yang menginjak kepala 3 sudah lama sekali tidak menjumpai ikan ini, dulu sekitar tahun 2005 Penulis sering kali mancing ikan ini.

Tapi itupun bukan di daerah tempat Penulis tinggal sekarang, melainkan di rumah kakek Penulis, disana dulu ikan ini masih sangat banyak yaitu di sungai Citunggul di daerah Cikalong Kulon. Entah kalo sekarang ikan kebogerang ini masih banyak atau memang sudah langka.

Ikan Kebogerang

Ikan Kebogerang merupakan salah satu jenis ikan native atau asli perairan pulau Jawa dan Sumatera, ikan ini memiliki nama latin mystus nigriceps dan termasuk kedalam family Bagridae. Sangat banyak sekali ikan yang termasuk kedalam genus mystus ini, menurut wikipedia tercatat 33 jenis ikan yang tersebar di seluruh dunia.

Sebagian dari 33 jenis tersebut merupakan ikan asli pulau pulau di Indonesia, termasuk Kebogerang ini merupakan ikan asli pulau Jawa dan Sumatera. Saking banyaknya genus mystus ini seringkali terjadi kerancuan terkait identifikasinya, karena memang sangat mirip. Contohnya ikan kebogerang ini sangat mirip dengan ikan senggaringan atau keting. Padahal jika di perhatikan lebih seksama, keduanya memiliki perbedaan masing masing. 

Di katakan mirip karena kedua ikan ini termasuk family bagridae yang berukuran kecil, maksimal panjang ikan hanya 30cm saja dan ukuran rata rata 15cm. Dan memang ikan ini tidak bisa bertumbuh besar seperti family bagridae lainnya contohnya ikan baung.

Ciri khas kebogerang adalah sirip lemaknya yang cukup panjang namun terpisah dengan jarak dari sirip dorsal. Celah ubun-ubunnya terletak pada setengah bagian depan kepala, tidak mencapai pangkal taju belakang kepala. Selain itu, jari-jari pada sirip dorsal kedua dan ketiga tidak jauh lebih panjang dibandingkan jari-jari lainnya, sehingga sirip dorsal tampak membulat. Ketika terlipat, ujung sirip dorsal tidak menyentuh sirip lemak.

Jadi jangan heran di beberapa daerah ikan kebogerang di sebut juga ikan senggaringan bahkan ada yang menyebutnya ikan lundu, keting dan baung. Padahal ikan ikan tersebut merupakan jenis ikan yang berbeda. 

Habitat Dan Makanan Ikan Kebogerang

Kebogerang adalah ikan yang mampu beradaptasi dengan baik di berbagai jenis perairan, baik yang mengalir maupun yang tergenang. Sebagai predator, kebogerang memanfaatkan sumber makanan yang beragam di habitatnya. Makanannya meliputi larva serangga, zooplankton, serta ikan-ikan kecil. Adaptasi ini memungkinkan kebogerang untuk bertahan hidup di lingkungan yang bervariasi.

Pada musim hujan, kebogerang menunjukkan perilaku yang menarik. Ikan ini mengikuti aliran air banjir yang mengalir ke hutan riparian dan paya-paya yang terendam air tinggi. Di sini, mereka memanfaatkan kesempatan untuk mencari makanan di wilayah yang biasanya tidak terjangkau. Setelah musim hujan berakhir dan air banjir mulai surut, kebogerang akan kembali ke sungai, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menavigasi perubahan lingkungan.


Di pesisir utara Jawa, kebogerang sering ditemukan di bagian hilir sungai-sungai. Wilayah ini menyediakan habitat yang ideal dengan aliran air yang cukup serta ketersediaan makanan yang melimpah. Kehadiran kebogerang di bagian hilir sungai ini juga menandakan kualitas ekosistem yang masih baik, karena mereka membutuhkan kondisi lingkungan yang seimbang untuk dapat berkembang biak dan bertahan hidup.

Dengan kemampuan adaptasi yang tinggi dan kebiasaan migrasi musiman, kebogerang memainkan peran penting dalam ekosistem perairan di pesisir utara Jawa. Mereka tidak hanya sebagai predator, tetapi juga sebagai indikator kesehatan lingkungan perairan, mengingat kelangsungan hidup mereka sangat bergantung pada kualitas air dan ketersediaan sumber makanan.

Reproduksi Ikan Kebogerang

Terdapat Jurnal ilmiah dari Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang yang berhasil Penulis temukan dan baca, jurnal ini meneliti ikan kebogerang yang di tangkap dari sungai Citarum berikut kesimpulan yang Penulis tangkap.

Ukuran pertama kali matang gonad ikan kebogerang di hulu Sungai Citarum ditemukan pada ukuran 14,5 cm pada bulan Agustus dan 15 cm pada bulan September. Ikan kebogerang dari Sungai Citarum ini lebih cepat mencapai kematangan gonad dibandingkan dengan ikan kebogerang dari Sungai Klawing di Purbalingga, Jawa Tengah. 

Di Sungai Klawing, ikan kebogerang atau ikan senggaringan (Mystus nigriceps) mencapai kematangan gonad pada ukuran 148,9 mm (Heltonika et al., 2016). Perbedaan ini diduga disebabkan oleh tekanan lingkungan di perairan yang tercemar, sehingga ikan kebogerang (Mystus nigriceps) di Sungai Citarum matang gonad pada ukuran yang lebih kecil.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan tentang ikan Kebogerang yang bisa Penulis bagikan, tulisan Penulis di atas merupakan rangkuman dari berbagai sumber di antaranya dari wikipedia.org, fishbase.se dan dari ilmiah dari Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Mohon maaf bila ada kesalahan informasi karena memamg informasi terkait ikan ini masih sangat minim dan terdapat kerancuan identifikasi jenis.

Kesimpulannya ikan kebogerang merupakan ikan asli perairan pulau jawa dan sumatera yang harus kita jaga kelestariannya. Jangan terlalu berpikir jauh dan terasa sulit, cukup di mulai dengan hal kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini sangat penting demi menjaga kebersihan air sungai supaya tetap nyaman untuk ikan Kebogerang ini.

LihatTutupKomentar